Ramadhan hampir tiba… Langkah-langkah vital apa saja yang mesti disiapkan? Perlu setting apa saja? Bagaimana cara menumbuhkan motivasi? Simak video ini untuk menemukan rute mudah menuju Ramadhan yang lebih baik. Insya Allah.
Video dan teks khutbah Idul Adha1439 ini bertema: “Idul Adha, Jadikan Tonggak Kebangkitan Diri Kita!” Disampaikan oleh H. Akhmad Tefur untuk jamaah Darussalam Taman Cimanggu Bogor. Simak videonya hingga tuntas. Silakan gunakan teks khutbah Idul Adha ini untuk disampaikan di tempat Anda. Semoga bermanfaat.
Teks Khutbah Idul Adha
Tiada kata yang paling paling pantas diucapkan di pagi ini… selain takbir, tahlil dan tahmid. Karena atas rahmatnya, dari sekian milyar manusia yang ada di bumi ini… kita terpilih sebagai orang yang beriman. Itulah mengapa kita datang ke tempat ini untuk bersama-sama melaksanakan shalat iedul adha. Hari raya yang paling agung bagi ummat Islam.
Allahu akbar3x wa lillahil hamd. Sidang Id yang bernahagia…Banyak orang menganggap bahwa Hari Raya Idul Fitri itu lebih agung ketimbang hari raya Idul Adha. Buktinya saat Idul Fitri mereka memberikan perhatian yang begitu besar.
Mereka mengecat rumah, membeli pakaian-pakaian baru, makanan yang enak-enak, mudik beramai2 bahkan ada yang habis puluhan juta untuk menyambut Idul Fitri.
Tapi sebaliknya, terhadap Iedul Adha mereka tidak begitu peduli. Padahal Idul Adha sebenarnya lebih agung ketimbang Iedul Fitri.
Tausiyah Islam ini mengajak hadirin untuk berfikir, yang pada akhirnya mereka akan menemukan kesimpulan yang menggugah. Dalam teori Super Public Speaking Skill, penyampaian tausiyah Islam seperti ini disebut dengan rekayasa interfensi. Saya sering menyampaikan tema ini. Silakan Anda sampaikan juga ke jamaah di mana pun berada.
Orang dapat menangis karena sedih, karena bahagia atau bisa karena terharu setelah berhasil mencapai sesuatu. Mungkin di antara kita ada yang pernah dengar, bahwa di tahun 1997 diberitakan bahwa Asmujiono seorang pendaki gunung asal Indonesia berhasil menginjakkan kakinya di puncak Mount Everest, gunung tertinggi di dunia. Ketika sampai di puncak, beliau bertakbir demi menyaksikan kebesaran Allah sambil menangis haru dan memeluk tripod yang merupakan penanda puncak Everest ( 8.848 m ). Ia kemudian mengibarkan Merah Putih
Nah, kalau seorang Asmujiono dapat menangis ketika mendaki puncak gunung setinggi 8.848m maka Rasul pun menangis ketika beliau ingat akan pendakiannya ke puncak alam semesta yang jaraknya bermilyard-milyard tahun perjalanan cahaya. Sebab diriwayatkan bahwa wahyu tentang renungan alam semesta (QS Ali Imran 190-191) yang membuat Rasul menangis, diterima setelah beliau melakukan Isra Miraj naik ke puncak langit.
Dengan demikian Nabi Muhammad tahu persis akan maksud ayat tersebut, karena telah merasakannya sendiri saat mi’raj ke puncak alam semesta. Ketika ayat tersebut turun, Rasul dapat merasakannya kembali sehingga beliau menangis menyaksikan kebesaran Allah yang luar biasa.
Catatan:
Artikel ini merupakan lanjutan khutbah gerhana dari posting sebelumnya.