
Bulan Rabiul Awal atau bulan maulid nabi adalah bulan kelaharian Nabi Muhammad SAW. Kajian Islam yang berkenaan dengan bulan kelahiran nabi ini semoga dapat meningkatkan RASA cinta kepadanya. Tentu saja ini perlu, karena perbuatan seseorang muncul atas “rasa” yang dimilikinya. Makan karena merasa lapar, minum karena merasa haus. Cara seseorang makan-minum juga tergantung “rasa” yang dimilikinya.
Ada yang makan-minum dengan tangan kiri, ada yang dengan tangan kanan. Orang yang makan-minum dengan tangan kiri, pasti mereka merasa bahwa makan dengan tangan kiri bukan masalah. Kanan-kiri OK!
Adapun yang selalu makan-minum dengan tangan kanan, mereka pasti merasa bahwa makan-minum seharusnya dengan tangan kanan, seperti yang nabi contohkan. Inilah salah satu rasa yang penting untuk kita munculkan. Apakah hari ini anda sudah memiliki rasa ini? Rasa ingin mematuhi ajaran nabi, khususnya dalam penggunaan tangan kanan saat makan dan minum? Jika anda sudah memiliki rasa ini, otomatis anda selalu makan-minum dengan tangan kanan. Bahkan anda akan merasa risih, tidak enak hati jika anda mellihat orang lain makan dengan tangan kiri. Betul?
Baca: Silsilah Nabi Muhammad
Dalam penentuan derajat hadits, jika ada salah satu perawi yang diketahui suka makan dengan tangan kiri, maka hadits yang diriwayatkannya dianggap tidak kuat.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
“Janganlah sekali-sekali salah seorang di antara kamu makan dengan tangan kirinya dan jangan pula minum dengan tangan kiri. Karena syaitanlah yang makan dan minum dengan tangan kiri” (HR Muslim).
Memiliki rasa untuk selalu makan-minum dengan tangan kanan perlu dimunculkan. Dalam lingkungan keluarga Islami, hal ini sudah ditanamkan sejak kecil kepada anak-anak mereka. Mereka akan selalu mengingatkan anak-anak mereka (sejak kecil) agar selalu makan dan minum dengan tangan kanan.
Bagaimana dengan anda sendiri? Coba amati diri sendiri 7×24 jam! Sudahkah selalu makan dan minum dengan tangan kanan?
Ada yang merasa bangga bisa bangun siang, karena orang-orang di sekelilngnya bangun pagi-pagi untuk bekerja di tempat yang jauh. Sebaliknya, ada orang merasa rugi kalau bangun kesiangan karena kehilangan fadilah shalat subuh berjamaah di masjid. Buka jendala lainnya, anda pun akan melihat jutaan orang yang sama sekali tidak memiliki rasa rugi ketika mengisap berbatang-batang rokok. Sementara jutaan orang lainnya merasa empet meskipun hanya berdekatan dengan perokok.
Ada yang merasa enjoy ketika begadang nongkrong depan televisi untuk memelototi final bola sepak piala Dunia. Sementara ada yang merasa lebih syahdu ketika pada jam yang sama digunakan untuk shalat tahajjud, bermunajat kepada Allah untuk piala akhirat. Keduanya merasa enjoy, tapi yang kedua tentu lebih beruntung.
Untuk menciptakan rasa positif, tentu saja kita perlu belajar. Belajar ilmu dan belajar mempraktekannya. Dengan semangat memasuki bulan maulid nabi Muhammad SAW, mari kita tingkatkan rasa cinta rasul.