Terpesona di Ujung Pena SN Ratmana

sn ratmana - kumpulan cerpen Islami
SN. Ratmana

Tepat sepuluh tahun lalu, saya jalan-jalan ke Toko Buku Gramedia Pekanbaru. Tiba-tiba saya menghentikan langkah di depan rak buku sastra. Nampak di sana ada “Dua Wajah dan Satu Sisipan”, kumpulan cerita pendek Ratmana Soetjiningrat. Sastrawan tulen angkatan 66 dengan nama pena SN Ratmana. Ini dia bukunya…. batin saya.

Beberapa waktu sebelumnya, saya diajak Mas Leman (Muhammad Sulaiman, M.Hum) berkunjung ke rumah Pak Suci (panggilan SN Ratmana) di Tegal. Topik bincangnya antara lain seputar buku barunya itu. Pak Suci biasa, kalau ada buku baru Mas Leman diberi kabar. Mas Leman adalah salah satu dari ribuan penggemar buah pena Pak Suci.

Cekut, saya ambil buku itu. Saya ingin membaca satu-dua judul saja, wa bil khusus yang berjudul “Tamu Agung”. Kata Mas Leman judul itu patut dibaca. Sampai di rumah aku langsung baca judul yang direkomendasikan itu. Benar, sangat menarik.  “Tamu Agung” ternyata cerpen Islami yang menceritakan seorang tukang soto yang mengalami kejadian mistis spiritual.

Tadinya hari ini, cerpen itu mau saya muat utuh di blog. Naskahnya sudah selesai diketk oleh staff saya. Sudah saya upload ke blog, tinggal sekali klik saja langsung terpublikasi ke dunia maya. Tapi untung saya segera ingat, beberapa saat sebelum klik saya buka buku aslinya dan melihat pernyataan larangan mengutip isi buku. Karena itulah, anda kurang beruntung karena tidak bisa baca cerpen menarik itu dengan gratis. Lantas, lahirlah tulisan ini sebagai penggantinya.

Dikisahkan bahwa tukang soto itu tak seperti biasanya, pulang lebih awal dengan menitipkan uang recehnya dan berpesan pada teman dagangnya: “Berikan kepada pengemis pertama yang datang pada kalian”. Itulah awal kisah firasat akan bertemunya dengan tamu agung.

“Siapkan pembaringan yang bersih”
“Tempat tidur maksudmu?”
“Boleh juga” jawab si suami. “Sebentar lagi akan datang tamu kemari”
“Mau menginap di sini?”
“Tidak. Yang butuh pembaringan bukan tamu itu, tapi aku. Dia tadi sudah menemuiku di pasar, meminta supaya aku segera pulang. Dia akan datang kemari sebentar lagi”
“Apakah dia orang penting?”
“Ya…iya. Pokoknya sebentar lagi kamu akan segera tahu siapa dia. Cepat-cepat siapkan tempat berbaring yang bersih untukku. Dia pasti memenuhi janji. Pasti”.

Cerpen Islami ini pasti membuat iri kita semua… mengharukan, dan sangat mengesankan. Ini juga disampaikan sang penulis dalam baris-baris terakhir. “Mereka tidak hanya heran dan kagum, tetapi juga iri pada tukang soto yang ………. fantastis.”  Anda pasti penasaran, bukan?

Saya benar-benar takjub, haru, iri dan terpesona dengan kelihaian SN Ratmana dalam menggoreskan penanya. Karenanya, saya sangat berminat untuk membaca judul lainnya. Namun, lagi-lagi hal itu terulang kembali. Setiap saya menamatkan sebuah cerpen dalam buku kumpulan cerpen itu, saya seperti dihipnotis agar membaca judul lainnya. Subhanallah…. Hingga tak terasa seluruh judul cerpen (16) dalam buku itu hatam saya baca. Padahal, niat awalnya hanya untuk membaca satu-dua judul saja. Itu pun karena testimoni dari Mas Leman. Tapi bukan satu dua tiga empat saja yang dibaca…. seluruhnya saya lahap tanpa tersisa. Saya tidak melebih-lebihkan, atau bermaksud untuk mempromosikan. Itulah ungkapan tulus yang ingin saya sampaikan atas kekaguman saya pada sastrawan tulen itu.  Saya benar-benar terpesona di ujung pena SN Ratmana. ***

Salam hormat untuk beliau,
Akhmad Tefur
www.akhmadtefur.com

Kata kunci: cerpen islami, kisah hikmah, kumpulan cerita pendek, cerpen menarik, nama pena, sn ratmana, angkatan 66, firasat

error: Content is protected !!