Coba renungkan, andai di sebuah lomba balap sepeda, dalam 1 detik A dapat mengayuh 1 putaran pedal, B dapat setengah putaran, dan C sanggup sampai dua putaran. Maka siapa yang menjadi juara? Tentu si C bukan? Ya, sebab pada detik yang sama si C dapat berbuat lebih banyak ketimbang yang lain.
Begitu juga dengan kita, makin banyak kebaikan yang dilakukan dalam waktu yang sama, insyaAllah kita akan lebih dekat dengan kesuksesan. Persis dengan apa yang anda lakukan saat ini, pada saat yang sama ada yang sedang tidur, sedang di WC, sedang bermain atau mungkin bermaksiat atau apa saja, dan pada saat akhir membaca tulisan ini. Maka, hasilnya pun berbeda-beda tergantung dari apa yang dilakukan, dan anda insyaAllah beruntung karena telah mendapat ilmu yang mahal yaitu bagaimana mengelola modal hidup ini, yakni waktu.
Para pembaca, sungguh kita merasakan bahwa seringkali kita tidak begitu serius menghargai waktu, sehingga kadang kala menghamburkannya begitu saja. Kadang-kadang kesia-siaan selalu menjadi bagian dalam hidup kita; berleha-leha dengan tidak merasa rugi waktu, ngomong sia-sia tanpa rasa berdosa, berjalan tanpa tujuan hanya untuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal, sungguh waktu adalah modal kita dalam mengarungi kehidupan ini.
Jika kita dapat mengoptimalkan modal kita itu, maka beruntunglah kita, tapi jika tidak, maka pasti merugi. Orang bodoh ialah orang yang diberi modal (waktu), lalu disia-siakan. Naudzhubillah. Padahal, jika hari ini sama dengan hari kemarin berarti kecepatan kita sama, tak ada peningkatan. maka tak akan pernah bisa menyusul siapapun, dan andaikata orang lain selalu meningkat, maka kita akan tertinggal dan jadi pecundang.
Maka, satu-satunya pilihan yang cerdik adalah agar kita tetap dapat mempergunakan waktu untuk terus meningkatkan diri sebelum kita kehabisan waktu. Rasulullah SAW sendiri mengingatkan kita untuk selalu memperbaiki waktu kita, sebab setiap waktu memiliki beban persoalan tersendiri, sabdanya,
“Jagalah yang lima sebelum datang yang lima, yaitu manfaatkanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu, gunakanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, gunakanlah masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, gunakanlah masa hidupmu sebelum datang kematianmu gunakanlah masa senggangmu sebelum datang masa sempitmu.’ (HR Hakim).
Dari uraian diatas, maka sebenarnya ada tiga kelompok orang yang menggunakan waktu, yaitu:
1. Orang sukses, yaitu orang yang menggunakan waktu dengan optimal, dan ia melakukan sesuatu yang tidak diminati oleh orang yang gagal.
2. Orang malang, yaitu orang yang hari-harinya diisi dengan kekecewaan dan selalu memulai sesuatu dengan esok harinya.
3. Orang hebat, yaitu orang yang bersedia melakukan sesuatu sekarang juga. Bagi orang hebat, tidak ada hari esok. Dia berkata bahwa membuang waktu bukan saja sesuatu kejahatan, tetapi suatu pembunuhan yang kejam.
Terakhir, mari simak Firman Allah dalam QS Al Ashr: “Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi, kecula yang beriman dan beramal saleh serta nasihat-menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”