Adab menuntut ilmu atau tata cara menuntut ilmu (khususnya ilmu agama Islam) penting untuk dipatuhi bagi siapa saja yang menuntut ilmu. Ya, bagi kita semua! Dengan adab-adab menuntut ilmu, kita bisa lebih optimal dalam menyerap ilmu yang bermanfaat dan mengamalkan ilmu agama Islam yang kita peroleh. Jika anda tidak ingin kehilangan 8 Rahasia Belajar Agama Islam yang sangat berharga ini, pastikan anda simak tuntas adab-adab menuntut ilmu yang pernah dipaparkan syekh Muhammad Zakaria berikut ini…
Mengapa perlu adab menuntut ilmu / tata cara menuntut ilmu?
Untuk memberikan hasil terbaik, semua kegiatan harus dilakukan dengan tata cara / Standard Operational Procedure (SOP) yang benar. Kesalahan dalam menjalankan SOP akan mengakibatkan hasil yang tidak memuaskan. Contoh sederhana: bila kita hendak mengecat pagar besi, SOP yang harus dilakukan adalah sbb:
- Bersihkan debu yang menempel dengan kain lap
- Bersihkan karat dengan ampelas
- Mempersiapkan cat besi (bukan cat kayu), dan mulai mengecat
Pengecatan pagar dengan tata cara / SOP di atas akan memberikan hasil yang sempurna. Sebaliknya, jika kita tidak melaksanakan SOP dengan benar, misalnya tidak terlebih dahulu membesihkan debu dan karat, maka hasil pengecatan tidak memuaskan dan tidak tahan lama. Inilah pentingnya adab! Temukan rahasianya di sini…
Demikian juga untuk mendapatkan pemahaman ilmu yang baik dan memburu manfaatnya, tentu dalam proses menuntut ilmu (menghadiri pengajian, kuliah, tabligh dsb) kita harus menggunakan tata cara / SOP / adab-adab menuntut ilmu yang benar. Mengabaikan hal ini, bisa jadi fatal akibatnya… dampak positif dari ilmu yang kita peroleh tidak tahan lama, persis seperti jika kita mengecat pagar tapi tidak mematuhi adab-adabnya, bukan? Inilah pentingnya kita ketahui adab-adab menuntut ilmu agama Islam. Inilah “8 Rahasia Belajar Agama Islam” yang termuat dalam kitab Fadhail A’mal:
1. Berwudhu
Ilmu bersumber dari sang Maha Suci, tentu untuk menerimanya harus dalam keadaan suci pula. Selain itu, Ibadah yang dilakukan dalam keadaan berwudhu, nilainya jauh lebih tinggi. Baca artikel tentang wudhu yang berjudul “Cara Merubah Batu Menjadi Emas”.
2. Memakai wangi-wangian (khusus untuk pria)
Teknik modern sudah mengakui bahwa aroma terapi (wangi-wangian) sangat bermanfaat bagi relaksasi urat syaraf. Dengan kenyamanan ini, proses menuntut ilmu juga menjadi lebih efektif.
3. Duduk iftirasy (duduk tahiyat awal)
Ini adalah posisi paling tepat yang memberikan penyerapan ilmu secara maksimal. Ketahuilah, bahwa Rasulullah selalu mencontohkan pilihan posisi terbaik. Rasulullah mencontohkan posisi tidur yang baik, posisi duduk terbaik pada saat makan, posisi terbaik saat buang air kecil dsb. Yakinlah, semua posisi yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah posisi yang memberikan manfaat maksimal. Posisi terbaik!
Belakangan ini para pakar sains membuktikan bahwa kencing dengan jongkok (posisi yang dicontohkan Rasul) jauh lebih baik ketimbang kencing dengan posisi berdiri. Sebagai orang beriman, apakah kita harus menunggu penelitian untuk meyakini bahwa duduk iftirasy adalah posisi terbaik dalam menuntut ilmu? Tentu tidak bukan? Jika kita menunggu pembuktian sains, artinya tingkat kepercayaan kita lebih tinggi pada orang biasa ketimbang pada Rasul. Simak artikel tentang makna syahadat rasul yang berjudul “Makna Syahadat Rasul – Penting Banget!”
4. Tawajjuh (Konsentrasi)
Tidak memikirkan hal lain, tidak melamun atau bercakap-cakap. Ingatlah bahwa yang sedang kita lakukan adalah hal yang luar biasa. Ini adalah aktivitas yang memudahkan kita menujug surga. Baca hadis menuntut ilmu dan artikel berjudul “Dimudahkan ke Surga, Mau?”
5. Ta’dhim wal ikhtiram (mengagungkan & memuliakan)
Tentu saja yang diagungkan dan dimuliakan bukan si penceramah, tapi ayat/hadits yang disampaikannya. Tips penting untuk memunculkan citra rasa tersebut adalah : jika kita mendengar ayat/hadits, anggaplah itu adalah ayat/hadits yang baru pertama kali kita dengar!
Tashdiq wal yaqin (membenarkan dan meyakini)
Yakinlah bahwa ayat/hadits itu pasti benar, karena bersumber dari sang Maha Haq, bukan hukum bikinan manusia. Bukan pepatah, bukan pula peribahasa. Jangan sampai kita lebih percaya pada omongan profesor ketimbang Al Quran atau hadits. Teori manusia sering ngawur. Teori manusia yang pada mulanya dianggap benar, suatu saat disalahkan oleh manusia itu sendiri. Manusia merangkak ribuan tahun untuk menemukan teori yang benar. Anda tahu teori black hole? Teori antariksa mutakhir ini ditemukan setelah menumbangkan beberapa teori. Mulai dari teori ego sentris, geo sentris sampai heleo sentris. Baca artikel tentang Al Quran yang berjudul “Keajaiban Al Quran yang Paling Membanggakan”.
7. Ta’atsur fil qalb (hunjamkan dalam hati)
Tidak sekedar didengar oleh telinga, tapi harus berusaha keras untuk dimasukkan dan dikekalkan dalam hati. Saya sering melihat orang tua yang senantiasa manggut-manggut berkali-kali ketika menghadiri pengajian. Jangan dianggap sepele, ini adalah upaya penting untuk menghunjamkan ke dalam hati.
8. Niyatul amal wattabligh (berniat mengamalkan dan menyampaikan)
Amalkan ilmu yang telah kita dapatkan sekarang juga, jangan tunda waktu! Kemudian, sampaikan pada sahabat dan kerabat kita.
Semoga adab-adab menuntut ilmu agama islam ini dapat kita petik manfaatnya. Mari amalkan, dan sampaikan (share) ke teman-teman.