Sebelum hijrah nabi, ada tiga peristiwa besar yang dialami Nabi Muhammad SAW, yaitu:
– Isra Miraj yang membawa perintah shalat lima waktu
– Wafatnya Abu Thalib, paman Nabi yang selalu melindungi Nabi dari kafir Quraisy
– Wafatnya Khadijah, istri Nabi yang sangat mendukung perjuangan Nabi
Tahun tersebut disebut sebagai amul hazni (tahun duka cita).

Hijrah Nabi Muhammad SAW
Tanggal 24 September 622 M, terjadilah hijrah Nabi dari Mekah ke Yatsrib.
Dalam peristiwa hijrah ini ada hal luar biasa yang dilakukan sahabat nabi:
– Keberanian Ali bin Abu Thalib yang mau mempertaruhkan nyawanya
– Kesetiaan Abu Bakar Shidieq yang menemani Rasulullah
Makna Hijrah
Hijrah adalah berpindah ke sesuatu yang lebih baik. Tempat yang lebih baik, keadaan yang lebih baik, perbuatan yang lebih baik dan sesuatu lainnya yang lebih baik. Inilah beberapa ayat yang menyinggung tentang hijrah.
Dan berkatalah Ibrahim: “Sesungguhnya aku akan berpindah kepada Tuhanku,
sungguh Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana” (QS Al Ankabut:26).
“Dan tinggalkanlah segala perbuatan dosa” (QS Al Mudatsir:5).
“Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka
dengan cara yang baik” (QS Al Muzamil:10).
“Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong, hingga
mereka berhijrah pada jalan Allah” (QS An Nisa:89).
Dua Tindakan Menuju Kebangkitan dan Kejayaan Islam
Setelah hijrah, Nabi Muhammad SAW melakukan dua tindakan yang berdampak luar biasa. Inilah yang menjadi tonggak kebangkitan dan keberhasilan ummat Islam. Kedua tindakan itu adalah: Menjalankan program improvement dan mengganti nama kota Yatsrib menjadi Madinah.