Selama bertahun-tahun saya lakukan itu tanpa merasa bersalah sedikit pun. Suatu hari, alhamdulillah… saya merasa bangun dari tidur panjangnya. Saya menemukan kesalahan fatal terhadap apa yang selama ini saya lakukan. Ya, saat itu saya sadar ternyata saya melakukan yang seharusnya tidak saya lakukan.
Saya tidak memperhatikan hal yang besar, tapi justeru lebih tertarik pada hal yang lebih kecil. Saya tidak memperhatikan hal yang lebih penting, tapi justeru lebih tertarik pada hal yang lebih tidak penting.
Itulah pengalaman silam pribadi. Sekitar tahun 1980an, saat masih duduk di bangku SD, saya dimotivasi oleh seorang ustadz agar melakukan shalat malam (shalat hajat, shalat tahajud). Beliau menyarankan agar saya menghafal ayat kursi dan ayat terakhir surat Al Baqarah, dan membacanya ketika shalat qiyamul lail itu.
Karena termotivasi, saya pun menghafalnya dengan penuh semangat. Saya pun mulai rajin melakukan shalat malam.
Hingga suatu hari, saya disadarkan Allah bahwa selama bertahun-tahun saya memahami hal yang salah. Waktu itu, saya melakukan shalat sunnah tahajud, tapi tidak melakukan shalat Subuh berjamaah di masjid. Bahkan, kadang-kadang karena lebih mementingkan bangun malam untuk shalat sunnah tahajud, shalat Subuhnya malah jadi kesiangan.
Saya berfikir, sampai hari ini pun masih banyak orang yang lebih mengutamakan shalat sunnah tahajud ketimbang shalat Subuh berjamaah di masjid. Padahal, shalat Subuh berjamaah di masjid jauh lebih utama ketimbang shalat sunnah tahajud itu. Karena, hadir tidaknya kita di masjid untuk melakukan shalat subuh berjamaah menjadi barometer tingkat keimanan kita. Bukankah Nabi SAW sangat membenci orang yang tidak mau shalat berjamaah di masjid?
Bahkan, Nabi menyetarakan kita sebagai orang munafik jika tidak mampu menghadiri shalat berjamaah di masjid, sesuai hadits: “Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid untuk shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).
Shalat sunnah tahajud itu memang agung, usahakanlah untuk tetap melakukannya. Tapi, jangan sampai karena lebih mementingkan shalat tahajud malah kita tidak bisa shalat Subuh berjamaah di masjid… Apalagi sampai bangun kesiangan… 🙂
Bagi seluruh penggemar shalat malam, blogger, penulis buku, ustadz, atau siapapun kita yang ingin memberi motivasi tentang shalat malam, baik secara lisan maupun tertulis, jangan lupa untuk menyertakan pentingnya shalat berjamaah di masjid.
Setuju?
*****
- another kw: tentang sholat, sholat sunnah, sholat berjamaah, sholat subuh, sholat shubuh, sholat tahajud, sholat malam