Bulan Rajab yang lalu ada tetangga saya meninggal dunia. Saya ingin share ceramah Islami singkat yang saya sampaikan di sana. Ada sedikit tambahan dan penjelasan terkait dengan teknik presentasi menarik. Semoga bermanfaat untuk sahabat-sahabat saya khususnya para penceramah, da’i, mubaligh, ustadz dan sahabat muslim pada umumnya.
Dalam ceramah Islami singkat di rumah duka ini, saya mengawalinya dengan ucapan berikut:
Hadirin yang saya hormati, saya mengucapkan turut bergembira atas meninggalnya Bapak Fulan bin Fulan….”
Saya berhenti sejenak menyapu pandang (eye contact) seluruh hadirin. Semua diam, nggak ada yang protes. Sebagian wajah menyimpan tanda tanya. Ada yang bengong dan yang cengar-cengir mendengar ucapan saya yang “keliru” itu.
Kemudian saya tegaskan…
“Bapak-Ibu yang saya hormati…. Saya tidak salah ucap, dan Bapak-Ibu tidak salah dengar! Sekali lagi saya ucapkan, turut bergembira atas meninggalnya Bapak Fulan bin Fulan”
Sampai di sini nampaknya hadirin tetap heran dan penasaran. Tapi hadirin pasti tahu bahwa ucapan saya bukan sebuah kekeliruan. Mendengar kontroversi tersebut, saya yakin hadirin makin tertarik untuk menyimak ceramah Islami singkat yang saya bawakan. Anda sepakat?
Ini adalah sebuah ice breaker dalam pembukaan ceramah / presentasi. Teknik presentasi ini berfungsi untuk memikat peserta. Contoh pembukaan menarik lainnya pernah saya tulis di tausiyah Islam singkat saya yang berjudul “300 Amalan yang Pahalanya Terus Mengalir.”
Ada beberapa teknik presentasi menarik untuk memikat peserta. Dua contoh ice breaker teknik presentasi di atas adalah contoh pembukaan yang menggunakan Teknik Inversi, yaitu mengemukakan fakta yang bertolak belakang dengan yang umumnya diketahui masyarakat. Teknik ini akan membuat hadirin terbelalak hingga mereka semakin tertarik dengan ceramah atau presentasi yang anda sampaikan.
Ini lanjutan ceramah Islam singkat saya…
“Mengapa harus berbahagia dengan meninggalnya seseorang? Mengapa tidak bela sungkawa atau ucapan duka cita seperti bunyi tulisan karangan bunga di depan?
Karena ini adalah perintah Allah: “wa basyir” yang artinya: dan berilah kabar gembira! Jadi tidak salah jika saya ucapkan turut bergembira, karena memang perintahNya demikian.
Inilah bunyi ayat selengkapnya dalam surat Al Baqarah 155-157
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa (kematian) dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
“Wabasyir”, artinya dan berilah kabar gembira! Inilah alasan yang syah, mengapa jika ada orang yang meninggal kita ucapkan “Turut bergembira.” Bukan ucapan “Turut berduka cita” yang kebanyakan disampaikan orang.
Sampai di sini saya rasa hadirin sudah paham dengan maksud ucapan kontroversi dalam pembukaan ceramah Islami saya. Mungkin juga sebagian ada yang baru menyadari akan hal ini. Anda juga? 🙂
Bagaimana lanjutan ceramah Islami singkat ini? Maaf tidak sempat saya tulis semua, mohon tunggu di posting selanjutnya. Insya_allah.
Klik : Download Ice Breaker untuk mendapatkan 10 contoh ice breaker lainnya.