Saya rasa anda sering dengar istilah Kimia Analitk, Kimia Organik, Kimia Lingkungan, Kimia Bahan Alam dan cabang ilmu Kimia lainnya. Bagaimana dengan Kimia Pedagang Sakti? Kalau yang ini pasti baru denger, kan..! Ini istilah baru, bro. Saya namakan Kimia Pedagang Sakti, karena ilmu Kimia ini digunakan untuk penglaris oleh para pedagang yang mengaku dirinya sakti. Anda pun bisa mendadak seperti sakti, dengan membaca artikel ini. Tapi ingat, nggak boleh untuk kejahatan!
Kimia Pedagang Sakti adalah cabang ilmu Kimia yang paling menarik untuk disimak. Menyaksikan praktikum Kimia Pedagang Sakti, anda akan geleng-geleng kepala takjub seperti menyaksikan pertunjukan sulap. Mengasyikkan, sekaligus mengherankan. Karena itulah para pedagang sakti pada mempelajari ilmu ini untuk menambah wibawa mereka. Para customer dibikin semakin takjub pada kesaktian palsunya itu, untuk mendongkrak omzetnya.
Tujuan penting saya sampaikan ilmu Kimia Pedagang Sakti ini adalah agar anda lebih waspada terhadap praktek-praktek bisnis hitam yang akan menggasak isi dompet anda.
Detergen Sakti di Terminal Cililitan Jakarta
Terminal Cililitan ketika itu masih sebagai terminal bus antar kota antar propinsi. Saat saya melintas sebuah kerumunan, saya melihat sebuah atraksi yang membuat banyak orang tercengang. Beginilah aksi “orang pintar” yang mengaku punya detergen sakti…
Mula-mula dia mengeluarkan kaos oblong putih yang masih baru. Ia meletakannya di atas tilam plastik. Kemudian ia mengguyurkan tinta ungu ke kaos oblong itu.
“Saudara-saudara, kaos ini kena tinta banyak sekali… coba bayangkan seandainya ini adalah kemeja mahal yang baru saja anda beli!” Kata orang pintar itu dengan lantangnya. Kemudian dia merendam kaos itu dalam ember yang berisi air berbusa, lalu dikucek-kucek dan disikat kuat-kuat. Apa yang terjadi? Ternyata, tinta yang melekat di kaos tidak hilang. Bahkan warnanya berubah menjadi coklat seperti baju yang terkena getah.
Kemudian dia katakan pada pengunjung bahwa dia memiliki detergen sakti yang sanggup menghilangkan tinta dengan sangat mudah. Dia betul-betul membuktikannya! Kaos penuh tinta yang tidak hilang dengan detergen biasa walau disikat kuat-kuat, akhirnya ia celupkan ke dalam ember yang mengandung detergen hasil karyanya. Luar biasa… tanpa dikucek, tanpa disikat, cuman di celup-angkat celup-angkat beberapa kali, tintanya bisa hilang dan kaos kembali berwarna putih bersih seperti semula.
Plok plok plok plok…. para pengunjung bertepuk tangan. Banyak di antara mereka yang merogoh koceknya untuk membeli detergen sakti itu. Luar biasa, bukan? Anda juga tertarik?
“Hm…. Jangan-jangan mereka kena tipu tuh”, batin saya. Memang saya tidak bisa memberi vonis bahwa itu modus penipuan karena saya tidak membeli dan membuktikannya. Tapi, saya hanya ingin katakan pada anda bahwa ada fenomena reaksi kimia yang dapat merubah warna ungu menjadi bening. Tinta yang digunakan oleh si pintar itu warnanya ungu, dan saya yakin itu adalah Kalium Permanganat (KmnO4). Bukan tinta asli!
Reaksi perubahan warna dari ungu menjadi bening dapat disaksikan saat praktikum permanganometri di laboratorium Kimia Analitik. Anda juga bisa mencobanya di rumah dengan cara sbb:
Campurkan larutan Asam Oksalat (H2C2O4) dan Asam Sulfat (H2SO4) dengan perbandingan 2:1. Campuran kedua asam ini tidak berwarna (bening). Nah, larutan Kalium Permanganat (KMnO4) yang berwarna ungu, dapat menjadi tidak berwarna (bening) jika dimasukkan dalam campuran asam tersebut. Hal ini terjadi karena MnO4(-) tereduksi menjadi Mn(2+) sehingga sifat warna dasar permanganat sudah tidak nampak lagi.
Sangat menarik bukan?
Kaos oblong yang berlumuran tinta palsu KMnO4 tentu akan mudah hilang dengan “detergen sakti” yang berisi campuran asam seperti tersebut di atas. Tapi masalahnya, jika kemeja anda kena tinta beneran (bukan KMnO4), detergen sakti itu pasti tidak berdaya mengatasinya. Karena itu, jangan mudah percaya dengan trik-trik dagang yang menakjubkan. Termasuk iklan-iklan yang di televisi itu!
Baca artikel menarik lainnya tentang Kimia : Misteri Kimia Kehidupan
Agar teman-teman anda lebih waspada, mohon share artikel ini dengan klik icon Facebook atau Twitter di bawah ini.